Bloody Immortal God

Di dunia kultivasi yang penuh dengan pertempuran brutal dan perebutan kekuasaan, hidup seorang pemuda bernama Jian Feng . Dibesarkan sebagai budak oleh salah satu sekte terkuat, Jian Feng telah menyaksikan kengerian dunia kultivasi sejak usia muda. Tidak ada yang bisa dipercaya di tempat di mana kekuatan adalah segalanya, dan kelemahan berarti kematian. Setiap penghinaan, luka, dan kekejaman yang dia alami, hanya menyalakan api kebencian dalam dirinya.

Ketika sekte itu akhirnya dihancurkan oleh musuh yang lebih kuat, Jian Feng menggunakan kesempatan itu untuk kabur. Di dalam reruntuhan sekte, dia menemukan Gulungan Darah Iblis, sebuah teknik kultivasi terlarang yang ditinggalkan oleh seorang iblis kuno. Gulungan itu bukan hanya cara untuk menjadi kuat, tetapi juga memperkuat setiap emosi negatif, menajamkan kebencian dan dendamnya. Dengan menghisap esensi kehidupan dari musuh-musuhnya, Jian Feng mendapatkan kekuatan yang cepat namun kejam, tidak peduli berapa banyak nyawa yang harus dia hancurkan.

Tak ada belas kasihan dalam jalannya. Dia tidak hanya membunuh lawan-lawannya, tetapi menyiksa mereka, membuat mereka merasakan penderitaan yang pernah dia alami. Selama bertahun-tahun, Jian Feng mengembangkan reputasi sebagai kultivator paling kejam yang pernah dikenal, seorang yang akan menghancurkan seluruh klan hanya untuk satu penghinaan kecil.

Namun, meskipun sadis, Jian Feng cerdas. Dia tidak hanya memercayai kekuatan brutal, tetapi juga menyusun strategi jangka panjang untuk menjatuhkan musuh-musuh besar yang pernah mendominasi dunia kultivasi. Dalam perjalanannya, dia berhadapan dengan sekte-sekte besar, kerajaan-kerajaan, dan bahkan para dewa, memaksa mereka untuk tunduk atau lenyap di bawah tangannya yang berlumuran darah.

Di balik kekejamannya, Jian Feng menyimpan satu tujuan: untuk mencapai keabadian dan menguasai seluruh dunia kultivasi. Bagi Jian Feng, dunia hanyalah papan permainan, dan setiap orang yang berdiri di hadapannya hanyalah bidak yang siap dia hancurkan kapan saja.