[HTL] Chapter 14: “Kembalinya Ingatan Xue Ling dan Penghancuran Sekte Langit Abadi”
by longchen01Jian Feng merasa bahwa beban berat yang ia bawa selama bertahun-tahun akhirnya terangkat. Setelah menghancurkan Sekte Langit Abadi dan membebaskan Xue Ling, hidupnya kini tampak berjalan menuju kebahagiaan yang ia impikan. Mereka akhirnya bisa memulai lembaran baru, jauh dari segala intrik dan pengkhianatan masa lalu. Jian Chu, putra mereka, tumbuh menjadi kultivator yang kuat dan bijaksana, sosok yang Jian Feng harapkan untuk memimpin masa depan mereka.
Namun, di balik ketenangan yang mereka rasakan, ancaman besar sedang mengintai dari balik kegelapan, sosok yang penuh kebencian dan dendam. Lin Xue, yang pernah menjadi pengkhianat dalam hidup Jian Feng, telah kembali. Kali ini, dia lebih kuat dari sebelumnya, dengan kekuatan yang melampaui imajinasi. Setelah mengambil alih tubuh Xue Ling di masa lalu dan mati di tangan Jian Feng, jiwa Lin Xue telah berkelana di antara dunia-dunia yang tidak bisa dijangkau oleh makhluk fana. Di sana, ia berlatih dengan kekuatan kegelapan, meningkatkan kemampuannya hingga mencapai puncak yang bahkan Jian Feng sendiri belum pernah menyentuh.
**Kembalinya Lin Xue**
Di sudut tersembunyi dunia Immortal, sebuah kekuatan jahat berputar-putar dalam ruang yang tertutup kabut hitam. Lin Xue, yang sekarang berada di puncak kekuatannya, membuka matanya perlahan. Mata hitamnya bersinar dengan kebencian dan amarah yang membara. Selama bertahun-tahun ia menyimpan dendam terhadap Jian Feng—dendam yang tidak hanya berasal dari pengkhianatannya, tetapi juga dari rasa sakit yang mendalam karena dia kehilangan kendali atas Xue Ling.
“Dunia ini akan merasakan apa yang sebenarnya layak mereka dapatkan,” bisiknya. Suaranya dipenuhi oleh kebencian yang tak terlukiskan. “Jian Feng, keluargamu, anakmu… kalian semua akan merasakan penderitaan yang lebih dari apa yang pernah kau timpakan padaku.”
Dengan satu gerakan tangan, Lin Xue membuka celah di antara dimensi. Tubuhnya melesat keluar dari ruang kegelapan itu, dan dalam sekejap, ia berada di dunia tempat Jian Feng dan keluarganya tinggal. Kali ini, dia tidak akan sekadar melukai mereka—dia akan menghancurkan segalanya.
**Kehidupan Baru Jian Feng**
Sementara itu, di kediaman Jian Feng, kehidupan berjalan dengan tenang dan damai. Jian Feng, Xue Ling, dan Jian Chu telah membangun kembali hidup mereka jauh dari segala intrik dunia Immortal. Jian Chu kini telah menjadi salah satu kultivator terkuat di dunia itu, dengan potensi yang bahkan melampaui ayahnya. Mereka hidup di sebuah lembah tersembunyi, tempat di mana energi spiritual mengalir tanpa henti, memberi mereka ketenangan dan kesempatan untuk memperdalam kekuatan mereka tanpa gangguan dari luar.
Namun, di balik ketenangan itu, Jian Feng merasa ada sesuatu yang mengganjal. Meskipun ia telah membantai Sekte Langit Abadi dan membebaskan Xue Ling, ada rasa tidak tenang yang menghantui hatinya. Sebagai kultivator yang telah melintasi batas ruang dan waktu, dia selalu bisa merasakan pergerakan energi di sekitarnya, dan akhir-akhir ini, ada kekuatan gelap yang terus mendekat.
“Xue Ling,” kata Jian Feng suatu malam, saat mereka berdua duduk di halaman rumah mereka yang tenang. “Aku merasa ada sesuatu yang salah. Energi gelap yang kuat sedang mendekat.”
Xue Ling menatapnya, tatapan lembutnya berubah menjadi kekhawatiran. “Kau berpikir ini adalah ancaman baru?”
Jian Feng menggeleng pelan. “Bukan ancaman baru. Ini… familiar. Seperti bayangan dari masa lalu yang datang kembali.”
Saat mereka berbicara, tiba-tiba udara di sekitar mereka menjadi dingin. Angin kencang berhembus, membawa serta suara gemerisik yang mengerikan. Jian Feng langsung berdiri, matanya menyipit, mengarahkan pandangannya ke kejauhan. Jian Chu, yang berada tidak jauh dari mereka, juga merasakan perubahan ini dan segera bergabung dengan mereka.
“Ada apa, Ayah?” tanya Jian Chu, sudah bersiap dengan senjata di tangannya.
Sebelum Jian Feng bisa menjawab, sebuah suara dingin dan penuh kebencian terdengar dari langit di atas mereka.
“Sudah lama, Jian Feng. Akhirnya, aku kembali.”
Jian Feng mendongak, matanya terbelalak saat melihat sosok yang tak pernah ia sangka akan kembali. Lin Xue berdiri di udara, tubuhnya dibalut oleh kabut hitam pekat yang memancar dari tubuhnya. Energi kegelapan yang mengerikan mengelilinginya, begitu kuat hingga udara di sekitarnya terasa menyesakkan.
“Lin Xue…” bisik Jian Feng, tidak percaya dengan apa yang dilihatnya.
“Apa kau pikir aku akan menghilang begitu saja setelah apa yang kau lakukan padaku?” Lin Xue tersenyum sinis, suaranya dipenuhi dengan kebencian yang tak terukur. “Aku telah kembali, Jian Feng. Dan kali ini, aku akan memastikan kau tidak akan pernah bisa hidup dalam kedamaian lagi.”
Jian Feng langsung memasang sikap bertahan. Dia tahu bahwa Lin Xue kini jauh lebih kuat daripada sebelumnya. Kekuatannya bahkan melampaui segala sesuatu yang pernah ia lihat di dunia ini. Namun, Jian Feng tidak gentar. Ia berdiri teguh, melindungi Xue Ling dan Jian Chu di belakangnya.
“Aku tidak akan membiarkanmu menyentuh mereka,” kata Jian Feng dengan suara tegas. “Aku telah mengalahkanmu sekali, dan aku akan melakukannya lagi.”
Lin Xue hanya tertawa, suara tawanya menggema di seluruh lembah. “Mengalahkanku? Apa kau berpikir kau masih berada di level yang sama denganku sekarang? Kekuatanku sekarang jauh melampaui imajinasi yang paling liar sekalipun. Aku bukan hanya Lin Xue yang dulu. Aku adalah dewa kematian.”
Tanpa peringatan, Lin Xue menyerang. Dalam sekejap, kabut hitam pekat melesat ke arah Jian Feng dan keluarganya. Jian Feng segera mengeluarkan pedang spiritualnya dan menangkis serangan itu, namun kekuatan yang dilepaskan Lin Xue terlalu besar. Tubuh Jian Feng terdorong mundur beberapa langkah, dan ia merasakan nyeri yang luar biasa di tangannya.
“Dia terlalu kuat!” pikir Jian Feng, namun dia tidak punya waktu untuk meratapi situasi. Jian Chu, dengan keberanian luar biasa, langsung maju untuk membantu ayahnya. Pedangnya berkilau dengan energi spiritual saat dia menyerang Lin Xue dengan kecepatan tinggi.
Namun, Lin Xue hanya tersenyum melihat serangan Jian Chu. “Kau pikir anak kecil seperti kau bisa menyentuhku?”
Dengan satu gerakan tangan, Lin Xue menghentikan serangan Jian Chu. Sebelum Jian Chu bisa bereaksi, Lin Xue melancarkan serangan balik. Sebuah ledakan energi hitam menghantam tubuh Jian Chu, melemparkannya ke tanah dengan keras. Jian Chu terbatuk-batuk, darah mengalir dari mulutnya.
“Jian Chu!” teriak Xue Ling yang berlari ke arah putranya, mencoba menyembuhkan luka-lukanya.
Jian Feng, yang melihat putranya terluka, merasa amarahnya memuncak. Dengan seluruh kekuatan yang ia miliki, ia melancarkan serangan penuh ke arah Lin Xue. Pedangnya melesat cepat, dipenuhi oleh energi iblis dan surgawi yang ia kuasai. Namun, Lin Xue tampaknya selalu satu langkah di depan. Setiap serangan Jian Feng ditangkis dengan mudah.
“Kau lemah, Jian Feng,” kata Lin Xue dingin. “Kau pikir kekuatanmu bisa menandingiku sekarang?”
Dalam satu gerakan cepat, Lin Xue menghilang dari pandangan, dan sebelum Jian Feng bisa bereaksi, ia merasakan sesuatu menusuk dadanya. Saat ia menunduk, dia melihat tangan Lin Xue menembus tubuhnya, meraih jantungnya.
“Ini… mustahil…” bisik Jian Feng, darah mengalir dari mulutnya.
Lin Xue menarik tangannya dengan perlahan, membiarkan Jian Feng terjatuh ke tanah. “Ini adalah akhir dari segalanya, Jian Feng. Akhir dari kau, keluargamu, dan semua yang pernah kau cintai.”
Sementara tubuh Jian Feng tergeletak tak berdaya di tanah, Xue Ling dan Jian Chu hanya bisa menyaksikan dengan horor. Xue Ling berlari ke arah suaminya, namun sebelum dia bisa sampai, Lin Xue melancarkan serangan terakhirnya—sebuah gelombang energi kegelapan yang begitu kuat hingga seluruh lembah terguncang.
Dalam satu serangan itu, semuanya berakhir. Jian Feng, Xue Ling, dan Jian Chu terbaring tak bernyawa di tanah. Lin Xue berdiri di atas mereka, menyaksikan kemenangannya dengan senyum dingin di wajahnya.
“Ini adalah nasib yang kalian pilih,” kata Lin Xue dengan suara dingin.
0 Comments