Header Background Image
    Light Novel Bahasa Indonesia

    ‘Kurasa tidak ada gunanya dipikirkan.’

    Aku memutuskan untuk berhenti merasa patah semangat di titik ini. Bukan karena aku lebih optimis daripada orang lain sehingga aku menerima dengan mudah. Amorph adalah spesies petarung dengan vitalitas kuat, namun tidak pada tahap cebong. Yang aku punya hanyalah kemungkinan dan potensi.

    Saat ini, aku adalah bayi rapuh yang akan mati kalau tidak makan sesuatu dalam satu jam. Jadi aku harus bergerak sebelum energiku habis.

    Aku sekarang berada di dalam struktur besi raksasa. Aku sadar bahwa ini adalah kapal yang terbuat dari besi, mengarungi lautan ruang angkasa.

    ‘Kelihatannya seperti buatan MegaCorp atau StarUnion.’

    Bagaimana pun, mereka bukan kelompok yang ramah padaku. Melihat sekitar, aku melihat tumpukan kotak penyimpanan setinggi tiga kali manusia. Kotak plastik terlihat diantara kotak penyimpanan yang bertumpuk.

    Alat bantu di daguku berkedut, beragam informasi ditanamkan dalam otakku.

    ‘Sensasi yang mengagumkan.’

    Mengalami ‘Super-sense’ yang biasanya kulihat sebagai map kecil dalam game sungguh berbeda saat merasakannya dengan tubuhku sendiri.

    Aroma terdengar seperti suara, dan suara dapat kulihat, menggabungkan inderaku untuk mendapatkan informasi. Itu adalah rasa yang membuatku dapat melihat segalanya dalam jarak tertentu secara serentak.

    Di ujung cakarku, aku bisa merasakan getaran yang diciptakan mesin fusi. Bau samar bermacam elemen seperti oksigen, karbon, dan lainnya tercampur di udara terstimulasi di ujung alat bantuku. Organ pembantu ini mengekstrak fakta bahwa ada yang bisa kumakan diantara campuran bau dan mengirimnya ke otakku.

    Prioritas utamaku adalah nutrisi. Fakta bahwa ada makanan tidak jauh dariku sungguh menenangkan. Tiga pasang kakiku bergerak ke mangsa dan melangkah di atas lantai besi. Tiap kali cakarku menyentuh lantai model kisi ini, tercipta suara melengking.

    Aku melewati hutan kotak penyimpanan dan tiba di kotak plastik. Aku memanjat dengan cakarku. Saat sampai di atas, kotak itu memerlukan kata sandi untuk membukanya.

    ‘Kata sandi, ya. Biar kucoba asal.’

    Aku mendekat pada pelat nomor itu, dan alat bantuku berkedut lagi. Sidik jari di atas tombol-tombolnya mengalir ke dalam pikiranku.

    ‘1234, yang bener aja?’

    Bahkan di era ruang angkasa, level keamanannya serendah ini. Kutekan tombolnya dengan kaki depanku.

    Suara terdengar dari dalam kotak, menandakan kuncinya terbuka. Saat aku membuka tutup kotak, ada batang kalori dalam kemasan kedap udara yang menumpuk di dalam. Kuambil satu yang paling atas.

    Dengan sedikit robekan menggunakan cakar, kugigit batang kalori itu. Teksturnya seperti makan penghapus karet, tapi tooltip game menyebutkan bahwa snack ini dibuat eksklusif untuk nutrisi. Nampaknya benar.

    ‘Yah, paling tidak aku berhasil memulihkan nutrisiku.’

    Rasanya tidak enak, tapi kandungan kalorinya yang tinggi membuatku merasa penuh energi sampai ke ujung ekorku.

    Saat aku mau menggigit batang kalori itu lagi, sesuatu menarik perhatianku. Ekorku bergerak seperti panah dan langsung menusuk objek tidak dikenal.

    ‘Kecoa?’

    Kuku tajamku menembus kecoa itu. Dia berusaha kabur namun akhirnya diam tak bergerak. Kulahap kecoa itu seperti kesetanan. Kerangka luarnya patah saat kugigit, dan cairan tubuhnya muncrat. Nampaknya kecoa ini makan dengan baik. Setelah selesai makan, sebuah pesan baru muncul di kotak teks yang sebelumnya.

    [Efek predasi diaktifkan! Berhasil memperoleh intisari genetik dari ‘Kecoa’.]

    [Mengekstrak ‘Sayap’ dari karakteristik biologis ‘Kecoa’.]

    [Apakah anda ingin menerapkan ‘Sayap’?]

    ‘Oh?’

    Mendapatkan intisari genetik secepat ini termasuk beruntung. Intisari genetik bisa dibilang alpha dan omega dari operasi Amorph, karena itu adalah elemen yang penting. Semakin banyak intisari genetik yang kau peroleh, maka kau bisa berevolusi menjadi makhluk yang lebih kuat lagi.

    ‘Sayap’.

    Dalam game yang lokasinya di ruang angkasa, sayap sendiri nampaknya tidak begitu signifikan. Tapi ini bukan game lagi; ini kenyataan.

    Mempertimbangkan bahwa aku adalah ulat berguling, trait ini akan cukup berguna. Aku akan bisa mendominasi saat berburu dan dapat membantu saat aku kabur.

    Terima.’

    [Penerapan trait sedang diproses.]

    Rasanya seperti ada yang menggeliat di punggungku, lalu sayap dengan tekstur halus dan licin dari kitin pun tumbuh.

    [Penerapan trait ‘Sayap’ selesai.]

    ‘Bagus.’

    Kuputuskan untuk mencoba sayapku.

    ‘Gimana cara gerakinnya?’

    Tidak seperti kaki, sayap bukanlah anggota tubuh manusia. Tetap saja, karena sayapnya di punggungku, aku mencoba mengerahkan tenaga di daerah punggung, rasanya seperti menggerakkan area di sekitar otot dada.

    Percobaan yang tepat sasaran, sayapku pelan-pelan bergerak.

    ‘Konsumsi energinya lebih besar dari yang kukira.’

    Setelah mencobanya beberapa kali, aku sudah paham. Penerbangan memakan energi yang cukup besar. Aku berhenti menggerakkan sayapku dan membuka batang kalori lagi.

    ‘Untuk memanfaatkan sayapku sepenuhnya, aku perlu sesuatu yang lebih.’

    Menerima sayap adalah perkembangan, namun ada kemampuan lain yang kuperlukan dari kecoa. Kemampuan ini penting untuk kelancaran dan kenyamanan hidupku.

    ‘Tujuan pertama sudah kutentukan.’

    Begitu pikirku selagi mengunyah batang kalori.

    ‘Aku harus jadi pemburu kecoa.’

    Di masa muda, aku pernah baca cerita semacam ini. Seorang pria bernama Jonah mencoba kabur dari perintah Tuhan dan ditelan oleh seekor paus di laut. Kalau dia orang biasa, dia pasti mati. Tapi Jonah dilindungi oleh Tuhan, sehingga dia tidak mati. Dia berada di dalam perut paus selama tiga hari lalu kabur. Setelah itu, Jonah mematuhi perintah Tuhan.

    Alasanku tiba-tiba membicarakan cerita lama ini adalah situasiku bisa dibilang mirip dengan Jonah di dalam perut paus.

    Aku juga berkeliaran di dalam perut paus besi, mengambang di gravitasi nol, mencari kecoa. Menempel di dinding, menunggu, dan saat ada kecoa lewat di bawahku, ekorku menjadi kait pancing. Aku menangkapnya.

    Pelan-pelan tapi dengan kekuatan, ekorku terangkat seperti nelayan menarik jaringnya. Si kecoa yang menggantung di ujung kait dapat merasakan takdirnya, ia mencoba kabur sekuat tenaga.

    ‘Nggak bisa begitu.’

    Taring tajamku menembus kepala si kecoa. Gigi kecilku yang tajam terus mengunyah kulit luar yang keras dan daging tebalnya. Setelah semuanya hancur baru kutelan. Dalam hal nutrisi, tentu saja batang kalori menang. Tapi dalam hal rasa, kecoa lebih baik. Berkatnya, aku bisa melakukan hal-hal yang tidak kusangka di hari-hariku sebagai manusia.

    ‘Lucu berkata begini, tapi rasanya seperti pupa ulat sutera.’

    Sungguh, rasanya seperti soju snack.

    ‘Ini yang ke-20. Masih belum dapat.’

    Seperti kebiasaanku saat masih jadi manusia, aku mengatupkan gigiku dengan kaki depanku lalu memanggil sistem. Kotak teks itu muncul di depanku sesuai keinginanku.

    [ Ras: Unidentified Aggresive Space Morph
    Status: Cebong
    Tujuan: Bertahan hidup
    Trait Spesial: Super-sense, Sayap, Kulit Kitin ]

    Mendapatkan sepasang sayap nampaknya adalah keberuntungan pemula. Sejak itu, aku sudah mukbang 19 kecoa namun hanya dapat satu intisari genetik.

    ‘Kulit kitin tidak buruk, tapi…’

    Kulit kitin adalah trait kuat yang sangat meningkatkan defense bersamaan dengan tumbuh kembangmu. Trait ini akan lebih berguna di masa depan, namun untuk saat ini tidak kubutuhkan.

    Sedikit meningkatkan defense-ku yang hampir nol di tahap Cebong tidak akan memberi perbedaan berarti. Kemampuan lain lebih berpengaruh.

    ‘Aku sangat memerlukan trait vitalitas kuat.’

    Vitalitas kuat adalah trait yang umum ditemukan di insectoid atau makhluk berdasar tanaman. Tentu saja, efeknya sederhana.

    ‘Trait itu mengurangi konsumsi energi untuk menunda penuaan.’

    Dalam game dimana tidak ada konsep batas umur, trait ini difokuskan oleh para player yang fokus pada konsep atau yang ingin memperluas permainan mereka. Namun, di situasi bila game menjadi kenyataan, makna trait ini jadi sangat berbeda.

    ‘Dengan vitalitas kuat, tidak perlu begitu cemas tentang makanan.’

    Aku tidak bisa terus hidup di penyimpanan kargo ini. Getaran dari sesuatu di balik dinding serta langkah kaki samar yang menggema mengingatkanku bahwa aku mulai kehabisan waktu.

    Pemilik kapal ini, umat manusia, adalah musuhku. Bahkan tanpa memikirkan latar belakang game-nya, sulit untuk berpikir bahwa mereka akan menerima sosokku ini dengan baik.

    ‘Mereka akan mencoba mencariku begitu mereka sadar bahwa penyimpanan mereka berkurang. Setelah itu? Kematian atau eksperimen.’

    Untuk menghindari masa depan yang suram ini, aku harus segera memenuhi syarat evolusi, melangkahi tahap Cebong. Untuk itu, aku harus memperluas jangkauanku di luar penyimpanan kargo ini.

    ‘Banyak bacot sekali aku. Intinya, aku harus rajin mukbang kecoa kalau mau hidup.’

    ‘Ayo pindah tempat.’

    Kecoa adalah serangga yang sensitif dan pintar, jadi mereka tidak pernah menjelajah ke daerah di mana teman mereka mati. Mereka tau ada bahaya yang mengintai di tempat di mana rekan seperjuangan mereka bertemu ajal. Pertamanya, aku tidak tau tentang hal ini dan menghabiskan 30 menit duduk ditempat yang sama, tidak mendapatkan apa-apa.

    ‘Ayo!’

    Kutekuk delapan kakiku ke dinding, kemudian mengerahkan segala kekuatanku untuk mendorong diriku ke atas. Tubuhku memantul dan terbang di udara.

    Sambil melayang di udara, sayapku mengepak lebar di punggungku. Dalam istilah manusia, rasanya seperti otot di wilayah punggung setara dengan otot latissimus dorsi ikut bekerja.

    ( TL/n: otot latissimus dorsi adalah otot yang besar, datar, pada bagian punggung, dan terletak di belakang lengan. )

    Saat aku mulai bergerak, tubuhku yang tadinya jatuh, pelan-pelan naik di udara. Makhluk mirip kalajengking, mengepakkan sayapnya untuk terbang. Kalau orang yang jantungnya lemah melihat ini, mereka mungkin akan pingsan.

    Bahkan sambil terbang, visual dan alat bantuku tidak berhenti mencari kecoa.

    ‘Pada titik ini, aku sungguh Amorph yang terhormat.’

    Sedikit melamun, tiba-tiba aku mendeteksi adanya 2 kecoa. Satu di dinding, satunya lagi merayap di atas kotak plastik.

    Aku menangkap yang paling dekat denganku, yaitu yang di dinding. Kuatur sudut sayapku, dan tubuhku berbalik menghadap si kecoa.

    Kecoa itu seperti melamun atau tidak fokus, sama sekali tidak sadar aku mendekatinya. Kutangkap dia dengan kaki depanku, seperti elang menangkap ikan.

    Sebelum si kecoa kecil bisa kabur, aku langsung melemparnya ke dalam mulutku. Kulitnya yang murni hancur, dan cairan serta sedikit organ dalamnya muncrat dari sisi samping.

    Sisa satu, aku makan sambil melirik kecoa satunya.

    ‘Oh tidak.’

    Yang dilantai menyadari keberadaanku. Dia mau kabur ke bawah kotak.

    Dengan tubuhnya yang kecil serta kakinya di celah antara lantai, kalau dia menyelip ke retakan lantai besi, selesai sudah perburuanku.

    ‘Tidak bisa kubiarkan kabur!’

    Kudorong lantai dengan keempat pasang kakiku untuk melemparkan diri pada si kecoa seperti sebuah panah. Makhluk kecil itu sudah menjajaki celah dengan antena dan kepalanya.

    Saat bagian bawah tubuhnya terlihat, aku mendarat bak roket, menghantam lantai besi yang sama sekali tidak lembut. Rasa sakit menyebar ke seluruh tubuhku, tapi fokusku tetap pada bagian bawah si kecoa.

    Ekorku menjulur seperti belalang sembah memburu mangsanya. ujung yang memiliki penyengat tajam memasuki lubang di lantai besi.

    Si kecoa yang tadi sudah menghela nafas lega kini panik lagi. Otaknya yang tengah memikirkan cara untuk kabur, terbelah jadi dua oleh penyengatku.

    ‘Fiuh.’

    Nyaris saja. Aku berhasil memburu dua kecoa. Ekorku dengan bangganya kembali ke posisi asal, memamerkan hasil kemenangannya.

    Setelah selesai mengunyah yang ada di mulutku, aku mulai memakan yang tersangkut di ekorku. Saat aku hampir selesai melahapnya, pesan yang kutunggu-tunggu akhirnya muncul.

    [Efek predasi diaktifkan! Berhasil memperoleh intisari genetik ‘Vitalitas Kuat’ dari ‘Kecoa.’]

    [Mengekstrak ‘Vitalitas Kuat’ dari karakteristik biologis ‘Kecoa.’]

    [Apakah anda ingin menerapkan ‘Vitalitas Kuat’?]

    ‘Tentu saja, terima.’

    Vitalitas yang berbeda kualitas mengalir di dalam tubuhku. Ototku menebal di daerah kaki yang dulunya panjang dan kurus, kemilau di kulit kitin yang menyelimuti punggung serta perutku telah meningkat kualitasnya.

    Sekarang sudah dimulai. Dengan tubuhku yang masih segini, penyimpanan kargo sangatlah besar dan luas.

    Saatnya aku keluar dari tempat ini.


    You can support the author on

    0 Comments

    Note